brightbusines.com – Pernah nggak sih kamu beli sesuatu, terus mikir, “Kok aku bisa tertarik ya sama produk ini?” Nah, sebenarnya tanpa sadar kamu lagi menjalani yang namanya customer journey. Iya, semacam perjalanan dari awal kenal sampai akhirnya memutuskan buat beli atau bahkan jadi pelanggan setia. Seru kan?
Buat para pelaku bisnis, paham soal customer journey itu penting banget. Kenapa? Karena dari situ kita bisa tahu apa aja yang dilalui calon pembeli. Mulai dari saat mereka belum tahu apa-apa, sampai akhirnya mereka belanja dan mungkin balik lagi buat beli produk kita.
Yuk, kita bahas lebih dalam soal perjalanan pelanggan ini. Kita kulik gimana caranya bikin pengalaman mereka jadi lebih menyenangkan dan berkesan.
Baca Juga : Fakta Menarik Tentang Aisar Khaled
Apa Itu Customer Journey Sebenarnya?
Customer journey itu bukan cuma soal transaksi. Tapi lebih ke semua interaksi yang terjadi antara pelanggan dan bisnismu. Mulai dari saat mereka pertama kali tahu merekmu, sampai akhirnya mereka cerita ke temannya soal pengalaman mereka beli produkmu.
Jadi, bisa dibilang ini semacam peta perjalanan. Di dalamnya ada titik-titik penting yang disebut touchpoint. Bisa berupa iklan, postingan media sosial, website, atau bahkan pelayanan customer service.
Kalau kamu bisa memahami setiap tahap dari customer journey, kamu bisa bikin strategi pemasaran yang lebih jitu dan pengalaman pelanggan yang lebih oke. Intinya, kita belajar jadi lebih peka terhadap apa yang dirasakan dan dibutuhkan pelanggan.
Baca Juga : Profil Lengkap Member BLACKPINK
Kenapa Customer Journey Itu Penting Buat Bisnis?
Nggak sedikit pelaku bisnis yang mikir “Yang penting jualan laku.” Padahal, kalau kamu tahu alur customer journey, kamu bisa tahu kenapa penjualanmu naik turun. Kamu juga bisa tahu di mana titik pelanggan merasa puas atau justru kecewa.
Dengan paham soal customer journey, kamu bisa:
-
Meningkatkan kepuasan pelanggan
-
Menyesuaikan strategi marketing
-
Menyediakan layanan yang lebih personal
-
Meningkatkan konversi dan loyalitas
Intinya, memahami perjalanan pelanggan itu bikin kamu bisa ngelayanin mereka dengan lebih baik. Karena kamu tahu persis mereka lagi ada di tahap mana dan butuh apa.
Baca Juga : Jennifer Coppen Dulu vs Sekarang
Tahap Awal: Saat Pelanggan Belum Kenal Sama Sekali
Di tahap ini, orang-orang belum tahu tentang bisnismu. Bisa dibilang mereka masih “dingin”. Nah, tugasmu adalah menarik perhatian mereka dengan cara yang halus tapi kena di hati. Tahapan ini sering disebut tahap awareness dalam customer journey.
Bikin Mereka Ngeh Sama Produkmu
Di sini kamu bisa mulai dengan konten yang informatif dan menarik. Misalnya, lewat media sosial, blog, atau video singkat. Tujuannya cuma satu: bikin orang sadar kalau kamu ada dan kamu punya solusi buat masalah mereka.
Misalnya kamu jual skincare alami. Kamu bisa bikin konten tentang pentingnya bahan-bahan organik untuk kulit. Bukan langsung promosi produk, tapi kasih informasi dulu.
Sentuhan Pertama Itu Penting
Kesan pertama bisa menentukan langkah selanjutnya. Kalau mereka merasa tertarik, mereka akan lanjut cari tahu lebih banyak. Tapi kalau kesan pertamanya hambar atau membingungkan, bisa jadi mereka langsung pergi.
Makanya, semua tampilan awal bisnis kamu harus menarik. Dari profil media sosial, desain website, sampai gaya bahasa yang digunakan. Semua itu bagian dari customer journey yang nggak boleh diabaikan.
Baca Juga : Lagu Blackpink Paling Viral
Tahap Pertimbangan: Saat Pelanggan Lagi Galau Mau Beli atau Nggak
Setelah orang mulai tahu kamu ada, mereka akan masuk ke tahap berikutnya dalam customer journey: pertimbangan. Di sinilah calon pelanggan mulai membandingkan. Mereka cari tahu apakah produk kamu sesuai dengan yang mereka butuhkan.
Kasih Alasan Kenapa Mereka Harus Pilih Kamu
Di tahap ini, kamu harus bisa meyakinkan mereka. Kasih tahu manfaat produkmu, kelebihan dibanding kompetitor, dan apa yang bikin kamu beda. Review dari pelanggan sebelumnya juga bisa jadi senjata yang ampuh.
Misalnya kamu punya produk kopi lokal. Kasih tahu cerita di balik kopi itu. Jelaskan proses pemilihan biji kopinya, siapa petaninya, dan bagaimana produkmu mendukung ekonomi lokal. Cerita seperti itu bisa membentuk ikatan emosional dengan calon pembeli.
Edukasi Itu Nggak Pernah Salah
Buat konten yang bisa membantu mereka membuat keputusan. Misalnya, perbandingan produk, testimoni pengguna, video tutorial, atau artikel “tips memilih produk yang tepat”. Semua itu bisa jadi bagian dari strategi customer journey yang efektif.
Tahap Keputusan: Saat Mereka Klik “Beli Sekarang”
Ini adalah tahap yang paling menegangkan. Calon pelanggan udah hampir beli. Tapi jangan salah, bisa aja mereka batal beli kalau ada satu hal kecil yang bikin mereka ragu.
Permudah Proses Pembelian
Bayangin kamu udah suka banget sama produk, tapi saat mau checkout ternyata prosesnya ribet. Bisa-bisa kamu langsung close tab. Makanya, pastikan sistem pembelianmu simpel, cepat, dan jelas.
Desain halaman checkout yang bersih, pilihan pembayaran yang lengkap, dan konfirmasi pesanan yang cepat bisa bantu memperlancar tahap keputusan ini.
Tawarkan Jaminan atau Bonus
Di tahap akhir customer journey ini, kamu bisa kasih sedikit dorongan. Misalnya, diskon terbatas, garansi uang kembali, atau free ongkir. Hal-hal kecil seperti ini bisa bikin pelanggan merasa lebih yakin untuk beli.
Tahap Pengalaman: Saat Mereka Menggunakan Produk
Setelah transaksi terjadi, perjalanan pelanggan belum selesai. Justru tahap ini penting banget. Karena di sinilah pelanggan merasakan langsung pengalaman dari produk atau layanan kamu.
Kualitas Produk Harus Konsisten
Nggak ada gunanya promosi besar-besaran kalau produkmu ternyata mengecewakan. Jadi pastikan kualitas produk atau layanan kamu sesuai ekspektasi bahkan lebih. Kalau pelanggan puas, mereka bisa jadi pelanggan setia.
Layanan Pelanggan Itu Kunci
Customer journey bukan cuma soal jualan, tapi juga soal hubungan. Kalau mereka ada masalah atau pertanyaan, pastikan kamu punya tim atau sistem yang siap bantu dengan ramah dan cepat.
Jawaban yang sopan, responsif, dan solutif bisa bikin pelanggan merasa dihargai. Itu nilai plus yang jarang dilupakan.
Tahap Loyalitas: Saat Mereka Kembali dan Rekomendasi ke Teman
Kalau pelanggan udah sampai tahap ini, artinya kamu berhasil menciptakan pengalaman yang menyenangkan. Mereka bukan cuma beli sekali, tapi balik lagi dan bahkan ngajak orang lain.
Bangun Hubungan yang Lebih Personal
Kamu bisa mulai mengirimkan email berkala dengan info menarik, promo spesial buat pelanggan lama, atau bahkan ucapan ulang tahun. Hal-hal seperti ini menunjukkan kalau kamu peduli, bukan cuma jualan.
Program Loyalti Bikin Mereka Betah
Pikirkan sistem reward buat pelanggan yang sering beli. Misalnya poin yang bisa ditukar diskon, akses lebih awal ke produk baru, atau hadiah eksklusif. Semua itu bisa memperkuat hubungan dalam customer journey jangka panjang.
Mengukur Customer Journey: Gimana Tahu Kalau Strategimu Jalan?
Penting juga buat kamu tahu apakah semua usaha kamu dalam membangun customer journey ini berjalan dengan baik. Jangan cuma jalanin strategi tanpa ngelihat hasilnya.
Gunakan Feedback Pelanggan
Ajak pelanggan buat ngasih masukan. Bisa lewat survei sederhana, kolom komentar, atau review. Dari situ kamu bisa tahu bagian mana yang mereka suka dan mana yang masih harus diperbaiki.
Analisis Data Digital
Kalau kamu punya website atau pakai iklan digital, manfaatkan data yang ada. Lihat berapa banyak orang yang klik iklan, berapa lama mereka di halaman produk, dan seberapa sering mereka balik lagi. Data itu bisa bantu kamu memperbaiki setiap tahapan customer journey.
Menyesuaikan Customer Journey dengan Jenis Bisnis
Setiap bisnis punya gaya dan jenis pelanggannya masing-masing. Jadi, jangan pakai template mentah-mentah. Sesuaikan tiap tahap customer journey dengan apa yang kamu jual dan siapa target pasarmu.
Bisnis Kuliner Butuh Sentuhan Rasa dan Visual
Kalau kamu jual makanan, aspek visual dan rasa itu penting. Posting foto makanan yang menggoda, beri deskripsi yang bikin lapar, dan pastikan kemasannya memikat. Perjalanan pelanggan dimulai dari mata dan lidah.
Produk Digital Butuh Edukasi Lebih
Kalau produk kamu berupa aplikasi atau layanan digital, kamu harus lebih rajin edukasi. Buat panduan singkat, video cara pakai, dan dukungan teknis yang mudah diakses. Customer journey di bisnis digital sering kali dimulai dari rasa penasaran yang harus dijawab dengan informasi lengkap