Cara Menyusun Business Plan
Cara Menyusun Business Plan yang Sederhana tapi Efektif

brightbusines.com – Kalau kamu punya ide bisnis yang menurutmu keren dan layak dijalankan, langkah pertama yang perlu kamu pikirin dengan serius adalah gimana cara menyusun business plan yang rapi dan bisa dipahami siapa pun. Business plan itu bukan sekadar dokumen formal. Ini adalah peta jalan buat ide bisnismu, semacam panduan buat ke mana kamu akan membawa bisnismu ke depan.

Nah, banyak orang yang ngerasa menyusun rencana bisnis itu ribet. Padahal, kalau kamu tahu alurnya dan pakai bahasa sendiri yang santai tapi jelas, bikin business plan itu bisa jadi kegiatan seru. Dan yang pasti, business plan yang baik bisa bantu kamu menarik investor, mitra usaha, bahkan bikin dirimu sendiri makin yakin buat mulai jalanin bisnis.

Baca Juga : Carmen vs Jiwoo: Siapa Center Sesungguhnya di H2H?

Kenapa Harus Tahu Cara Menyusun Business Plan?

Banyak yang mikir, selama ide udah matang, tinggal jalan aja. Tapi kenyataannya, ide bisnis sehebat apa pun tetap butuh strategi yang tertulis dengan baik. Di sinilah pentingnya tahu cara menyusun business plan yang solid.

Dengan business plan, kamu bisa tahu dengan jelas siapa target pasarmu, apa yang mau kamu tawarkan, dan gimana cara kamu menghasilkan uang. Selain itu, kalau kamu berniat ngajukan pinjaman atau ngajak investor, mereka pasti bakal nanya, “Mana business plan-mu?”

Business plan juga bisa jadi alat evaluasi. Kamu bisa lihat sejauh mana bisnis kamu berjalan sesuai rencana, atau ada yang perlu diperbaiki.

Baca Juga : Vanesha Prescilla: Fakta dan Pacar

Memulai dengan Visi dan Misi yang Jelas

Saat mulai menyusun rencana bisnis, bagian pertama yang penting banget adalah nentuin visi dan misi. Ini jadi pondasi dari semua hal yang akan kamu tulis di dalamnya.

Visi: Tujuan Akhir dari Bisnismu

Visi itu semacam impian jangka panjang. Misalnya, kamu mau jadi penyedia makanan sehat nomor satu di kotamu. Atau kamu ingin bisnis kamu berdampak sosial buat komunitas sekitar. Pokoknya visi itu jadi arah yang mau kamu tuju.

Misi: Langkah Nyata untuk Capai Visi

Kalau visi itu impian, misi adalah bagaimana kamu mencapai impian itu. Misalnya, misi kamu menyajikan makanan sehat dari bahan lokal yang berkualitas. Atau menciptakan peluang kerja buat anak muda di daerahmu. Bagian ini harus spesifik dan realistis.

Baca Juga : NewJeans hingga aespa: Siapa Paling Populer?

Penjelasan Singkat tentang Bisnismu

Di bagian ini kamu bisa mulai menjelaskan jenis usaha yang ingin kamu bangun. Nggak perlu terlalu panjang. Yang penting, jelas dan mudah dimengerti.

Misalnya, kamu mau buka kedai kopi. Ceritain nama bisnisnya, konsepnya kayak gimana, siapa target pasarnya, dan apa yang bikin bisnismu beda dari yang lain. Jangan lupa juga sebutkan lokasi, bentuk badan usaha (misalnya CV, PT, atau usaha perorangan), dan siapa saja yang terlibat.

Ini bagian awal yang sering dibaca oleh investor atau mitra. Jadi usahakan ringkas tapi menggambarkan nilai dari idemu.

Baca Juga : Siapa Vonny Felicia? Ini Faktanya

Riset Pasar: Pahami Siapa dan Apa yang Kamu Hadapi

Bicara soal cara menyusun business plan, riset pasar adalah komponen penting yang sering dianggap remeh. Padahal, bagian ini bisa menentukan apakah bisnismu bisa bertahan atau tidak.

Kenali Target Konsumen

Siapa yang kamu bidik? Anak muda, ibu rumah tangga, profesional muda, atau pelajar? Kamu harus tahu siapa mereka, berapa usia mereka, apa yang mereka suka, kebiasaan mereka, dan masalah apa yang ingin kamu bantu selesaikan dengan produk atau jasa kamu.

Pelajari Kompetitor

Selain tahu siapa calon konsumenmu, kamu juga harus tahu siapa pesaingmu. Kamu bisa mulai dari yang lokal dulu. Lihat kelebihan dan kekurangan mereka. Dari situ kamu bisa menentukan apa yang bikin usahamu beda, alias unique selling point.

Strategi Pemasaran yang Relevan dan Realistis

Salah satu bagian yang bikin investor tertarik adalah strategi pemasaran. Di sini kamu bisa bahas secara santai tapi serius tentang bagaimana caranya kamu akan memperkenalkan produk atau jasa ke pasar.

Gunakan Media Sosial dan Platform Online

Di zaman sekarang, media sosial itu senjata ampuh buat bisnis. Kamu bisa manfaatkan Instagram, TikTok, Facebook, atau marketplace untuk menjangkau pasar yang lebih luas. Jelaskan gimana kamu akan memanfaatkan platform ini dalam rencana bisnismu.

Pemasaran Offline Masih Penting

Kalau produk kamu lebih cocok dijual secara langsung, misalnya makanan rumahan atau kerajinan lokal, kamu bisa tambahkan strategi pemasaran offline. Misalnya, buka booth di bazar lokal, kerja sama dengan komunitas, atau sebar brosur di area strategis.

Produk dan Layanan: Tawarkan Solusi yang Dibutuhkan

Ini bagian di mana kamu bahas lebih dalam soal produk atau jasa yang kamu tawarkan. Jelaskan dengan bahasa sederhana, apa yang kamu jual dan kenapa orang perlu membelinya.

Jelaskan Detail Produk atau Jasa

Misalnya, kamu buka usaha brownies. Ceritakan keunikan brownies kamu. Apakah pakai resep keluarga, lebih sehat, atau dibuat dari bahan premium. Kalau bisnisnya berbasis jasa, seperti laundry kiloan atau jasa foto, jelaskan paket layanan dan kelebihannya.

Rencana Pengembangan Produk

Dalam cara menyusun business plan yang baik, kamu juga sebaiknya menuliskan ide pengembangan produk. Misalnya, tahun pertama fokus di satu jenis produk. Tapi di tahun kedua, kamu mau tambahkan varian rasa atau layanan tambahan.

Struktur Tim: Siapa yang Terlibat dan Perannya

Bisnis yang baik pasti dibangun sama tim yang kuat. Meski baru mulai dan mungkin kamu kerja sendiri dulu, tetap penting untuk menjelaskan struktur organisasi.

Kalau kamu kerja bareng teman atau keluarga, sebutkan peran masing-masing. Misalnya, siapa yang pegang bagian produksi, siapa yang handle pemasaran, dan siapa yang ngurus keuangan. Ini nunjukin kalau kamu serius dan tahu gimana mengelola bisnis.

Operasional Bisnis: Gimana Cara Jalaninnya

Bagian ini menjelaskan kegiatan harian dari bisnis kamu. Gimana alur kerja dari awal sampai produk sampai ke tangan konsumen. Semakin rinci, semakin bagus.

Alur Produksi atau Layanan

Kalau kamu produksi makanan, jelasin dari mana bahan baku datang, proses masaknya, packaging, sampai distribusinya. Kalau bisnisnya jasa, kamu bisa jelaskan gimana proses pelayanan ke pelanggan dari awal sampai selesai.

Tempat dan Peralatan

Tulis juga tempat produksi atau layanan dilakukan. Apakah kamu kerja dari rumah, sewa ruko, atau pakai dapur cloud kitchen. Sertakan juga peralatan penting yang kamu gunakan.

Proyeksi Keuangan: Tunjukkan Kamu Punya Perhitungan

Ini bagian yang paling teknis dalam cara menyusun business plan, tapi juga paling penting. Jangan khawatir, kamu nggak harus jago akutansi buat bagian ini. Yang penting kamu tahu alur uang yang masuk dan keluar.

Estimasi Biaya Awal

Tulis semua biaya yang dibutuhkan buat mulai bisnis. Dari biaya sewa tempat, beli bahan baku, beli alat, sampai izin usaha. Hitung dengan realistis dan pisahkan antara biaya tetap dan biaya variabel.

Perkiraan Pendapatan

Coba bayangkan dalam sebulan kamu bisa jual berapa produk, dan berapa harganya. Dari situ kamu bisa hitung berapa pendapatan kotor yang bisa kamu dapatkan.

Break Even Point

Break even point itu titik di mana pengeluaran dan pendapatan kamu seimbang. Kalau kamu tahu kapan bisnismu bisa balik modal, ini akan bantu kamu ngatur strategi jangka pendek.

Analisa Risiko dan Rencana Alternatif

Nggak ada bisnis yang mulus terus. Semua punya tantangan masing-masing. Nah, dalam cara menyusun business plan yang realistis, kamu juga perlu menuliskan potensi risiko dan cara kamu menghadapinya.

Risiko Eksternal

Misalnya ada pesaing baru, harga bahan baku naik, atau tren pasar berubah. Tulis risiko-risiko ini dan langkah yang bisa kamu ambil untuk menghadapinya.

Rencana Alternatif

Kalau skenario terbaik nggak tercapai, kamu harus punya plan B. Misalnya, kalau target penjualan belum tercapai, kamu akan evaluasi strategi marketing atau buat promosi tambahan

By pbnpro

Related Post

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *